Bahas Pengelolaan HCV-HCSA, PT WHI Komitmen Bersinergi Dengan Masyarakat

PT Wahana Hijau Indah (WHI) menggelar Konsultasi Publik pada rabu (04/12/2024) tadi di GOR MBJR, Desa Sei Melayu Rayak, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat. Foto/IST

KETAPANG, POSSINDO.COM – PT Wahana Hijau Indah (WHI) menggelar Konsultasi Publik terkait pengelolaan HCV (High Conservation Value) dan HCSA (High Carbon Stock Approach) pada rabu (04/12/2024) di GOR MBJR, Desa Sei Melayu, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan dan peningkatan hubungan dengan masyarakat sekitar. Adapun beberapa Peserta Konsultasi Publik yang hadir mulai Camat Sungai Melayu Rayak, Camat Pemahan, Camat Nanga Tayap, kemudian DAD Sungai Melayu Rayak, Pemahan dan DAD Nanga Tayap ada juga Kades Makmur Abadi, Kades Piansak, Kades Jairan Jaya.

Kemudian Kades Mekar Jaya, Kades Usaha Baru, Kades Muara Gerunggang, Kades Semayok Baru, Kades Sungai Kelik, Kades Lembah Hijau 1, Kades Lembah Hijau 2, Kades Batu Mas.

Camat Sungai Melayu Rayak Robertus Gunawan mengaku mengapresiasi kegiatan dari PT WHI yang telah melaksanakan penilaian HCV/HCSA. Hal ini ,menunjukkan komitmen Perusahaan terhadap pelestarian lingkungan. Dirinya berharap kegiatan serupa juga bisa dicontoh oleh perusahaan lain yang beraktifitas di Sungai melai Rayak.

“Tapi juga beberapa masyarakat menyampaikan berbagai masukan terkait pengelolaan kawasan HCV dan HCSA. Seperti Perlindungan Area Gambut dan Catchment Area bagaimana pentingnya menjaga kawasan gambut. Kemudian Kejelasan Batas Desa dan Kawasan HCV, tentang pentingnya Sosialisasi dan Informasi kepada Masyarakat serta usula untuk Pengelolaan Lahan Tidak Produktif yang ada saat ini,” ungkap Camat Robertus.


Sementara itu Hidayat Aprilianto perwakilan Manajemen PT. WHI menyampaikan jika pada dasarnya semua masukan akan ditampung. Perusahaan dikatakan Hidayat sangat berkomitmen dalam mematuhi regulasi nasional dan global terkait pengelolaan HCV-HCSA. Kemudian juga menjamin kawasan gambut tidak akan dibuka untuk perkebunan karena tidak ekonomis dan melanggar prinsip keberlanjutan.

“Perusahaan juga siap melakukan pembaruan pemetaan HCV secara berkala untuk memastikan integritas kawasan dan tentunya akan memfasilitasi masyarakat melalui program CSR, termasuk pendampingan sertifikasi RSPO untuk petani kecil. Semoga sinergi dengan masyarakat terus terjaga untuk mendukung keseimbangan ekologi dan ekonomi di wilayah operasionalnya.” ungkapnya. (Aliak)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال