Zulkifli Hasan Akui Sektor Pangan RI Tertinggal, Pemerintah Fokus Genjot Swasembada Pangan

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan. Foto/ig @kemenkopangan.ri
 
POSSINDO.COM, Ekonomi -Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) mengakui bahwa sektor pangan RI masih tertinggal dari negara tetangga di Asia Tenggara, yakni Vietnam dan juga Thailand.
 
Zulhas mengatakan, hal inilah yang menjadi salah satu pendorong bagi pemerintahan Presiden RI Prabowo untuk menjadikan swasembada pangan sebagai program prioritasnya.
 
“Kami akui tertinggal dengan Vietnam, kami tertinggal dengan Thailand (di sektor pangan),” kata Zulhas dalam Indonesia Marine and Fisheries Business Forum di Jakarta, Selasa, (10/12/2024).
 
 
Zulhas menjelaskan, tertinggalnya Indonesia di sektor pangan mengingat pada 5 tahun pertama zaman reformasi, negara itu berfokus pada bidang politik dan dilanjutkan pembangunan infrastruktur hingga kepemimpinan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
 
"Sehingga (pangan) menjadi perhatian utama. Karena memang selama 28 tahun kita agak tertinggal dibandingkan masa jaman Soeharto," ujar dia.
 
Maka dari itu, untuk mengejar ketertinggalan tersebut, Pemerintah akan terus mendorong berbagai riset di sektor pangan. Upaya ini untuk mengejar keunggulan Vietnam dan Thailand serta Komitmen Pemerintah untuk Swasembada Pangan
 
"Sudah lama kita tidak melakukan riset bibit unggul," jelas Zulhas.
 
Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko), Zulkifli Hasan (Zulhas) optimis Indonesia akan mampu melakukan ekspor jagung pakan ternak pada tahun 2025. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers usai Rapat Koordinasi Terbatas Penetapan Neraca Komoditas Pangan Tahun 2025 yang berlangsung di Jakarta, Senin (9/12).
 
Menurut Zulhas, produksi jagung nasional diproyeksikan mencapai 16,6 juta ton pada tahun 2025. Sementara itu, kebutuhan domestik untuk jagung pakan ternak diperkirakan hanya sebesar 13 juta ton. Dengan selisih yang cukup besar, Indonesia memiliki peluang untuk mengekspor kelebihan produksi jagung tersebut ke pasar internasional.
 
“Bisa ekspor kita (jagung pakan ternak). Jadi kata Menko Pangan Karena agak lebar berarti bisa ekspor," kata Zulhas.
 
Sumber : liputan6.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال