![]() |
Menteri PANRB Periode 2024-2029 Rini Widyantini. Foto/Dok.Humas MenPANRB |
POSSINDO.COM,
Nasional -Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini merespons soal
kekhawatiran PHK massal pegawai honorer imbas efisiensi anggaran negara Rp306
triliun.
Rini mengungkapkan efisiensi pekerja sendiri, masuk ke dalam kebijakan instansi
terkait. Karenanya, ia mengaku tak bisa ikut campur melakukan intervensi.
"Itu tergantung instansinya, saya tidak dapat intervensi. Karena
KemenPANRB kan yang dikeluarkan kebijakan nasionalnya," ujar Rini usai
menghadiri rapat kerja bersama Komisi II DPR, Rabu (12/2).
Ia mengungkapkan pihaknya mengeluarkan banyak kebijakan agar setiap instansi
bisa memfinalisasi data honorer di Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Pasalnya, honorer yang terdata di BKN sendiri saat ini sudah difasilitasi untuk
diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) melalui
seleksi CASN.
"Kita sudah banyak mengeluarkan kebijakan untuk setiap instansi
pemerintah, memfinalisasikan data yang di pangkalan data BKN, kebijakannya
tentunya akan terkait dengan instansinya masing-masing," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga memastikan semua honorer yang mendaftarkan diri lewat
seleksi CASN diangkat sebagai PPPK maupun PPPK Paruh Waktu sehingga tidak ada
honorer yang tidak lolos.
Kendati, ia menekankan, honorer yang diangkat menjadi PPPK Paruh Waktu adalah
mereka yang masuk ke dalam data BKN.
"Masalahnya itu PPPK sebetulnya data yang diusulkan instansi, kalau sudah
diusulkan, mereka masuk," ujarnya.
Ancaman badai PHK tenaga honorer yang tidak terdata di BKN juga mendapat
sorotan dari DPR.
Ketua Komisi II DPR Rifqinizamy Karsayuda mengatakan pihaknya sudah mendengar
banyak keluhan dari para kementerian/lembaga (KL) terkait dampak pemangkasan
anggaran.
"Saya tahu dan dapat masukkan dan saran dari beberapa lembaga, ada yang
hadir di sini, kalau kemudian efisiensi sekian, kita hanya bisa bayar gaji
driver, OB, ini itu sisa 4 bulan," ujar Rifqi dalam Raker bersama mitra
kerjanya.
Sumber :
cnnindonesia.com