Berbuka Puasa Lebih Sehat: Ganti Gorengan dengan Takjil Bernutrisi

Banyak Opsi Takjil untuk Menu Berbuka Puasa, Agar Lebih Bermanfaat Tentunya Kita Harus Memperhatikan Nutrisi dan Gizi yang Kita Konsumsi Agar Kesehatan saat Ibadah Puasa Selama Bulan Ramadan Tetap Terjaga. Foto/Odua Images


POSSINDO.COM, Ragam -Saat Ramadan, umat Muslim berpuasa sejak fajar hingga matahari terbenam. Momen berbuka menjadi waktu yang dinanti, seringkali diawali dengan takjil makanan ringan sebelum hidangan utama.

Namun, memilih takjil tidak boleh sembarangan. Tubuh membutuhkan asupan bergizi setelah seharian berpuasa. Takjil sehat yang kaya karbohidrat, protein, serat, vitamin, dan mineral membantu mengembalikan energi tanpa risiko kesehatan.

Sebaliknya, takjil tinggi gula, lemak, dan kalori justru dapat memicu kenaikan berat badan, gangguan pencernaan, hingga risiko diabetes dan penyakit jantung.

Agar tetap sehat selama Ramadan, pastikan memilih takjil yang bernutrisi dan baik bagi tubuh.

Berikut ini adalah beberapa pilihan takjil sehat yang bisa Anda coba saat berbuka puasa:

1. Ganti gorengan menjadi kurma

Gorengan kerap kali tak pernah absen menjadi takjil favorit berbagai kalangan. Namun, dibandingkan konsumsi ragam jenis gorengan yang tinggi lemak, ganti takjil tersebut menjadi kurma. Salah satu buah yang kaya akan gula alami, karbohidrat, serat, dan gizi harian.

Kandungan gula alaminya dapat mengembalikan energi tubuh dengan cepat setelah seharian berpuasa. Selain itu, kurma juga mengandung berbagai vitamin dan mineral penting seperti kalium, magnesium, dan zat besi.

2. Jus tinggi gula menjadi smoothies buah

Jus biasanya kerap diolah menjadi minuman yang tinggi pemanis tambahan, dibandingkan tingkat nutrisi pada buah itu sendiri.

Smoothies buah adalah pilihan takjil sehat yang menyegarkan dan kaya akan nutrisi. Smoothies dibuat dengan tekstur lebih kental dari campuran berbagai macam buah-buahan segar seperti pisang, stroberi, mangga, dan alpukat dengan yogurt rendah lemak atau selai kacang.

3. Kolak pisang tanpa santan

Kolak pisang adalah hidangan takjil tradisional yang populer di Indonesia. Namun, kolak pisang biasanya dibuat dengan santan yang tinggi lemak.

Untuk membuat kolak pisang yang lebih sehat, Anda dapat mengganti santan dengan susu skim rendah lemak. Selain itu, Anda juga dapat mengurangi penggunaan gula merah dan menggantinya dengan pemanis alami seperti madu.

4. Salad buah sayur tanpa gula

Salad buah sayur tanpa gula dapat menjadi pilihan takjil sehat yang menyegarkan dan kaya akan vitamin dan mineral.

Pembuatan salad bisa mencampurkan berbagai macam buah, seperti melon, semangka, anggur, dan jeruk, serta sayuran seperti selada, brokoli, dan wortel.

Salad buah sayur yang sehat biasanya disajikan dengan saus yang terbuat dari yogurt rendah lemak, madu, minyak zaitun, dan perasan lemon.

5. Bubur kacang hijau

Bubur kacang hijau merupakan salah satu takjil sehat yang kaya akan nutrisi. Takjil ini mengandung mineral penting, seperti folat, zinc, kalium, mangan, dan magnesium, yang berperan dalam menjaga kesehatan tubuh.

Tak hanya itu, kacang hijau juga memiliki kemampuan untuk menghambat oksidasi kolesterol jahat, sehingga dapat membantu menjaga kesehatan jantung.

Selain itu, kacang hijau juga mengandung protein dengan sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan anti-tumor. Kandungan ini berperan dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan serta membantu proses metabolisme lemak agar lebih optimal.

6. Air kelapa tanpa pemanis

Saat berbuka puasa, air kelapa bisa menjadi pilihan takjil yang praktis sekaligus bernutrisi. Kesegarannya yang alami tanpa tambahan pemanis, dapat menggantikan cairan yang hilang selama berpuasa.

Hal ini dikarenakan air kelapa mengandung elektrolit seperti kalium, magnesium, dan natrium, yang membantu tubuh tetap terhidrasi. Air kelapa pun bisa menjadi pengganti alternatif selain air putih.

Saat memilih takjil untuk berbuka puasa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar menjadi konsumsi makanan sehat.

Sebaiknya hindari takjil yang terlalu manis atau mengandung banyak gula tambahan, karena konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan meningkatkan risiko diabetes.

Sumber : antaranews.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال