Menko PMK Minta Banjir Jabodetabek Segera Ditangani, Adian Napitupulu Beri Tanggapan Tentang Isu Politik

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno (Foto/Beritasatu.com/Joanito De Saojoao)

POSSINDO.COM, Politik - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno meminta pemerintah daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabodetabek untuk segera menangani banjir agar tidak menjadi isu politik, mengingat wilayah ini merupakan jantung nasional.

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu menilai pernyataan Pratikno kurang tepat. Menurutnya, banjir harus segera diselesaikan karena rakyat menjadi korban, bukan semata karena alasan politik.

“Kalau mau menyelesaikan banjir, bukan karena kekhawatiran dia jadi isu politis, tapi karena itu mengorbankan rakyat. Salah kalau karena takut jadi isu politis lalu harus diselesaikan,” ujar Adian di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/3/2025).

Adian mengingatkan bahwa dalam isu apa pun, termasuk politik, negara harus hadir jika rakyat menjadi korban dan segera menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Mau jadi isu politis atau tidak, prinsip kita adalah ketika rakyat menjadi korban, maka selesaikan,” tegasnya.

Sebelumnya, Pratikno menegaskan bahwa Jabodetabek sebagai jantung nasional berpotensi menghadapi berbagai isu yang dapat berkembang menjadi persoalan sosial dan politik. Oleh karena itu, menurutnya, penting untuk menangani masalah banjir dengan cepat agar tidak dimanfaatkan untuk kepentingan politik.

“Ini kejadian banjir di jantung nasional, Jabodetabek. Isu ini bisa bergulir menjadi isu sosial dan politik. Karena itu, mohon untuk ditangani dengan cepat. Koordinasi adalah kunci,” kata Pratikno dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Banjir Jabodetabek di Jakarta, Selasa (4/3/2025).

Ia juga menegaskan perlunya respons cepat mengingat kondisi yang darurat. Selain menjadi isu bencana, ia khawatir dampaknya bisa meluas ke masalah sosial hingga politik jika tidak segera diselesaikan.

“Respons yang cepat sangat dibutuhkan. Ini bukan hanya isu bencana, tetapi jangan sampai bencana alam ini merembet ke masalah sosial dan politik,” jelasnya.

Pratikno juga meminta kementerian terkait, seperti Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), untuk berkoordinasi dengan baik agar banjir dapat segera diatasi dan tidak mengganggu perayaan Idul Fitri.

“Kita juga sudah mendekati Idul Fitri. Jangan sampai dalam jangka pendek ini kegiatan masyarakat tidak segera pulih. Jangan pula sampai menjadi masalah saat mudik,” tambahnya.

Sementara itu, banjir di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, telah sepenuhnya surut pada Rabu (5/3/2025) pagi. Namun, lumpur tebal bercampur sampah kayu dan material lainnya masih berserakan di sepanjang jalan dan rumah warga.

Sebagian warga telah kembali ke rumah mereka untuk membersihkan sisa-sisa banjir. Meski membutuhkan makanan, bantuan logistik belum bisa disalurkan karena akses jalan yang belum memadai.

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau langsung kondisi pascabanjir di Pondok Gede Permai. Gibran tiba di gudang logistik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekitar pukul 10.00 WIB dan berdialog dengan pejabat terkait dalam penanganan banjir di lokasi terdampak paling parah.

Gibran juga menyapa warga yang masih berada di tenda pengungsian, menyampaikan empati, serta memastikan pemerintah hadir untuk membantu mereka, mulai dari bantuan logistik hingga pemulihan pascabanjir.

“Pemerintah melalui berbagai instansi terkait akan terus berusaha memberikan bantuan yang diperlukan, mulai dari evakuasi, logistik, hingga pemulihan pascabanjir,” ujar Gibran.

Selain itu, Wapres juga meninjau beberapa rumah warga yang sedang dibersihkan pascabanjir, berdialog, serta mendengar keluhan mereka terkait dampak bencana ini.

Sumber :liputan6.com 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال