![]() |
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq. Foto/Instagram.com/haniffaisolnurofiq |
POSSINDO.COM,
Nasional -Menteri Lingkungan Hidup
Hanif Faisol Nurofiq berjanji akan percepatan teknologi pengolahan sampah
seperti Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dan Refuse-Derived Fuel (RDF).
Ia menyebut pemerintah berkomitmen mempercepat revisi regulasi pengelolaan
sampah untuk memperkuat integrasi pengelolaan dari hulu ke hilir.
"Kami mendorong implementasi ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah,
termasuk mempercepat teknologi pengolahan sampah seperti Pembangkit Listrik
Tenaga Sampah (PLTSa) dan Refuse-Derived Fuel (RDF)," kata Hanif dalam
keterangannya dikutip Minggu (23/3).
Hanif mengatakan permasalahan sampah bukanlah isu teknis belaka, melainkan juga
perilaku dan kebijakan yang harus ditata ulang.
Penyederhanaan prosedur serta mekanisme insentif pendanaan salah satunya skema
pembelian listrik oleh PLN dari hasil pengolahan sampah menjadi langkah
strategis dalam percepatan pembangunan fasilitas pengolahan sampah.
Hanif pun menyoroti kondisi darurat pengelolaan sampah di TPST Bantargebang,
Bekasi.
Dengan luas 117 hektar, Bantargebang menerima sekitar 7.700 ton sampah per
hari, timbunan sampah di sana telah mencapai lebih dari 40 meter.
Menurutnya, hal itu mengancam daya dukung lingkungan dan kesehatan masyarakat
sekitar.
Ia juga mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan
terhadap bencana lingkungan, termasuk banjir, tanah longsor, dan pencemaran
akibat pengelolaan limbah yang kurang optimal.
Salah satu fasilitas RDF kini berada di Rorotan di Kelurahan Rorotan, Kecamatan
Cilincing, Jakarta Utara. RDF Plant Jakarta dibangun di atas tanah seluas 7,87
hektare milik Pemprov DKI Jakarta.
Sumber : cnnindonesia.com