Nampak umat muslim di Kabupaten Mimika, Papua Tengah
saat melaksanakan Solat Idul Fitri 1445 H di pelataran pasar Sentral Timika,
Rabu (10/4/2024). (Foto: Tarmizi/Seputarpapua) |
POSSINDO.COM, Ragam – Panduan Sholat Idul Fitri: Niat, Tata Cara, dan Keutamaannya Setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh di bulan
Ramadan, umat Muslim merayakan hari kemenangan yang dikenal sebagai Idul Fitri.
Salah satu ibadah utama yang dilakukan pada hari raya ini adalah sholat Idul
Fitri atau sholat Id.
Sholat Idul Fitri merupakan ibadah sunnah muakkad, yang
sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat Islam. Meskipun demikian, sholat
Id dapat dilakukan secara individu jika kondisi tidak memungkinkan untuk
berjemaah, seperti ketika tidak ada jamaah atau dalam situasi tertentu.
Umumnya, sholat Idul Fitri dilaksanakan secara berjemaah di
masjid, lapangan, atau tempat terbuka lainnya. Sholat ini dilakukan pada pagi
hari setelah matahari terbit, dan waktunya berlangsung hingga masuk waktu
dzuhur.
Niat Sholat Idul Fitri untuk Imam, Makmum, dan Sendiri
Niat sholat Idul Fitri untuk imam
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (إِمَامًا) لِلّٰهِ
تَعَــالَى
Ushalli sunnatan li ‘idil fithri rak‘ataini imaman lillahi
ta’alaa.
Artinya: “Aku niat sholat sunnah Idul Fitri dua
rakaat menjadi imam karena Allah Ta’ala.”
Niat sholat Idul Fitri untuk makmum
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا)
لِلّٰهِ تَعَــالَى
Ushalli sunnatan li ‘idil fithri rak‘ataini makmuuman
lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat sholat sunnah Idul Fitri dua
rakaat menjadi makmum karena Allah Ta’ala.”
Niat sholat Id sendiri
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَــالَى
Ushalli sunnatan li ‘idil fithri rak‘ataini lillahi ta’alaa.
Artinya: “Aku niat sholat sunnah Idul Fitri dua
rakaat karena Allah Ta’ala.”
Tata Cara Sholat Idul Fitri
Berikut tata cara sholat Idul Fitri, sebagaimana dilansir
dari NU Online, Sabtu (29/3/2025):
- Membaca
niat sholat Idul Fitri.
- Melakukan
takbiratul ihram sebagaimana sholat biasa. Setelah membaca doa iftitah,
disunnahkan melakukan takbir tambahan sebanyak tujuh kali pada rakaat
pertama. Di antara setiap takbir dianjurkan membaca:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ
اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran,
segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu
pagi dan petang.”
Atau boleh juga membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ
وَاللهُ أَكْبَرُ
Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah,
tiada tuhan selain Allah, Allah Maha Besar.”
- Membaca
surat Al-Fatihah, kemudian dianjurkan membaca Surat Al-A'lâ. Setelah itu,
melanjutkan rukun sholat seperti biasa: ruku, sujud, duduk di antara dua
sujud, dan seterusnya hingga berdiri untuk rakaat kedua.
- Pada
rakaat kedua, melakukan takbir tambahan sebanyak lima kali seraya
mengangkat tangan dan melafalkan “Allâhu Akbar” seperti sebelumnya. Di
antara takbir-takbir tersebut, dianjurkan membaca bacaan sebagaimana
dijelaskan pada poin kedua.
- Membaca
surat Al-Fatihah, lalu dianjurkan membaca Surat Al-Ghâsyiyah. Selanjutnya,
melaksanakan ruku, sujud, dan diakhiri dengan salam.
Hukum takbir tambahan (lima kali pada rakaat kedua dan tujuh
kali pada rakaat pertama) adalah sunnah. Jika terlupa mengerjakannya, sholat Id
tetap sah.
- Setelah
salam, jamaah disarankan mendengarkan khutbah Idul Fitri sebelum
meninggalkan tempat sholat, kecuali jika sholat Id dilaksanakan secara
individu.
Hadits Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah menyebutkan:
السنة أن يخطب الإمام في العيدين خطبتين يفصل بينهما بجلوس
Artinya: “Sunnah seorang imam berkhutbah dua kali
pada shalat hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan memisahkan kedua khutbah
dengan duduk.” (HR Asy-Syafi’i)
Sumber : cnnindoneesia.com