Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus 110 Kali dalam 8 Hari, Warga Diminta Waspada

Gunung Lewotobi Laki-laki meletus pada Jumat (25/4/2025) (Dok. PGA Lewotobi Laki-laki)


POSSINDO.COM, Nasional –
Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tercatat mengalami 110 kali letusan selama periode pengamatan delapan hari, yakni pada 18 hingga 25 April 2025. Informasi ini disampaikan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam laporan yang diterima di Labuan Bajo, Jumat (25/4).

"Terjadi letusan dengan tinggi kolom abu mencapai 500 hingga 3.500 meter dari puncak. Kolom abu berwarna kelabu," ujar Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, seperti dilansir Antara.

Selain letusan, selama periode yang sama juga tercatat aktivitas kegempaan signifikan. Terdapat 175 kali gempa hembusan, 77 kali tremor harmonik, sembilan kali gempa low frequency, 20 kali gempa vulkanik dalam, tiga kali gempa tektonik lokal, dan 23 kali gempa tektonik jauh. Tiga kali getaran banjir dan empat kali tremor menerus dengan amplitudo dominan 47,3 mm juga terpantau.

Wafid menyampaikan bahwa pengamatan visual menunjukkan peningkatan signifikan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki, dengan rata-rata tinggi kolom erupsi mencapai 2.500 hingga 3.000 meter. Sinar api masih tampak jelas di sekitar puncak, menandakan adanya material pijar di kedalaman yang dangkal.

Di area sekitar kawah, terutama di sisi barat-barat laut dan utara-timur laut, terlihat endapan material lava serta potensi timbunan material yang dapat berubah menjadi lahar. Jumlah gempa hembusan yang cenderung menurun menunjukkan perubahan tekanan internal dari yang sebelumnya lemah menjadi lebih kuat, sehingga frekuensi erupsi pun meningkat.

Asap hembusan terpantau di sekitar kawah dengan tekanan sedang hingga kuat, serta asap tebal tampak pada sisi barat laut puncak yang menyerupai rekahan. Di sisi timur laut, asap dari tembusan solfatara muncul dalam intensitas tipis hingga sedang. Asap ini berkaitan dengan zona alterasi atau zona lemah yang memungkinkan keluarnya gas, dengan potensi terjadinya directed blast atau erupsi langsung searah ke arah barat laut, timur laut, dan barat daya.

Kenaikan jumlah gempa letusan diduga kuat akibat meningkatnya tremor harmonik, yang menjadi indikator suplai magma baru. "Akumulasi tekanan dari suplai magma itu mendorong material keluar dari kawah, sehingga terjadi erupsi," jelas Wafid.

Berdasarkan analisis menyeluruh dari pengamatan visual dan instrumental, Badan Geologi menetapkan bahwa aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada pada Level III (Siaga). Masyarakat dan pengunjung diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius enam kilometer dari pusat erupsi.

Wafid juga mengingatkan masyarakat agar tetap tenang, mengikuti arahan pemerintah daerah, serta tidak mudah percaya pada isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Warga yang bermukim di sekitar gunung juga diminta mewaspadai potensi banjir lahar hujan, terutama pada aliran sungai yang berhulu di puncak gunung. Wilayah yang perlu mendapat perhatian khusus antara lain Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.

Selain itu, masyarakat yang berpotensi terdampak hujan abu vulkanik diimbau untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut guna menghindari gangguan pada sistem pernapasan.

 

Sumber : cnnindonesia.com

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال