![]() |
Presiden Prabowo Subianto Berbicara saat Melakukan Pertemuan dengan 7 Jurnalis dari 7 Media Berbeda di Hambalang, Jawa Barat. Foto/Youtube/tvonenews |
POSSINDO.COM, Ekonomi - Presiden Prabowo Subianto merespons kebijakan terbaru Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait tarif impor perdagangan. Hal tersebut dipaparkan Prabowo dalam wawancara dengan enam jurnalis senior di kediaman pribadinya di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kemarin.
Dalam tanggapannya, kepala negara tidak menampik dampak
berat yang akan dirasakan industri tanah air. Industri yang dimaksud antara
lain tekstil, sepatu, garmen, dan furnitur.
"Ini berat karena ini padat karya. Tapi kita akan cari jalan keluar. Kita
harus berani mencari pasar baru. Kita ini terlalu terlalu manja juga,"
ujar Prabowo.
Ia menjelaskan, selama ini Indonesia tertarik dan patuh terhadap sistem
perekonomian AS berupa pasar bebas hingga globalisasi.
"Iya kan? There are no borders. Mereka ajarkan kita. Kita murid yang
setia. We follow what they teach us. All the time. The 60s, the 70s, the 80s, the 90s, 98,
99, kita ikut. Paling setia, paling loyal," kata Prabowo.
Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya itu mengatakan, sekarang
saatnya semua bangsa bangun. Sebab, situasi sekarang berubah.
"Dan itu yang saya sudah ingatkan, bertahun-tahun saya ingatkan, tolong.
Tolong buka rekam digital saya, rekam jejak saya. Saya sudah ingatkan.
Saudara-saudara sekalian, Indonesia harus berdiri di atas kaki kita
sendiri," ujar Prabowo.
"Tapi orang bilang, 'Oh, retorika'. Tidak. Saya dari dulu memperjuangkan.
Saya sudah sadar, saya sudah mengerti bahwa suatu saat nobody is going to help us. Tidak ada yang akan bantu
kita kecuali diri kita sendiri. Dan ini realita," lanjutnya.
Lebih lanjut, Prabowo mengungkapkan, koordinasi dengan negara-negara lain,
terutama ASEAN, terus dilakukan. Ia pun telah bertemu dengan PM Malaysia Anwar
Ibrahim.
"Dan kita terus hubungan negosiasi. Saya akan kirim Pak Airlangga ke
Washington. Kita sudah punya kontak dengan tokoh-tokoh di Washington. Kita akan
diskusi. Iya, kita akan negosiasi," kata Prabowo.
Dalam kesempatan itu, kepala negara menilai AS punya hak dalam kebijakan
terbarunya lantaran ingin membela kepentingan nasional. Sebab, AS mengalami
defisit perdagangan dengan banyak negara.
"Kita ini termasuk surplus yang tidak terlalu besar, 18 miliar dolar AS.
Ya tapi tapi maksud saya juga ya pengusaha-pengusaha kita juga harus punya long
term planning ya dan tidak tergantung kepada suatu pasar yang enak. Kita harus
berani," ujar Prabowo.
Eks Pangkostrad itu menilai Afrika sebagai new emerging market di dunia
dan merupakan pasar baru yang menjanjikan. Prabowo mengapresiasi keberanian
pengusaha nasional yang berinvestasi di Afrika, seperti Salim Group.
"Dia di mana-mana di Afrika itu. Mereka sekarang hobinya makan Indomie dan
mereka kira Indomie itu makanan mereka itu. Ada di Nigeria, di Turki, di Mesir.
Jadi kita we have to look for new market. Ah,
yang kita concern hanya memang apa itu? Ah,
garment, sepatu, ya. Iya kan?," kata Prabowo.
Sumber : cnbcindonesia.com