Petenis
peringkat dua dunia, Carlos Alcaraz. (Foto: Getty images) |
POSSINDO.COM,
Olahraga – Carlos Alcaraz meninggalkan lapangan Barcelona Open dengan beragam
emosi. Salah satunya adalah kekaguman mendalam terhadap Rafael Nadal, setelah
gagal menyamai pencapaian sang legenda yang pernah menjuarai Monte Carlo dan
Barcelona dalam dua pekan beruntun.
“Itulah
yang terjadi ketika Anda memainkan begitu banyak pertandingan dan hanya punya
sedikit waktu untuk beristirahat. Ini sangat menuntut, dan Anda harus
memberikan 100 persen setiap hari,” ujar Alcaraz, dikutip dari ATP, Senin
(21/4).
“Setelah
bermain di Monte Carlo dan tiba di Barcelona dengan waktu singkat untuk
beradaptasi, itu benar-benar sulit. Sekarang saya tunduk di kaki Rafa atas apa
yang telah ia lakukan minggu demi minggu. Anda harus menghormati itu,”
lanjutnya.
Alcaraz
tak segan menyampaikan pujian untuk idolanya. “Kami mengagumi Rafa atas apa
yang telah ia lakukan, terutama di turnamen ini. Namun, memenangi semuanya
secara berturut-turut adalah hal yang mustahil. Ketika Anda mengalaminya
sendiri, Anda akan lebih menghargai betapa sulitnya berada dalam kondisi 100
persen secara fisik dan mental setiap minggu,” ujarnya.
Kekalahan
Alcaraz di final melawan Holger Rune sebagian besar dipengaruhi oleh kelelahan,
yang terlihat jelas di set kedua. Ia bahkan sempat meminta waktu istirahat
medis karena mengalami masalah pada kaki kanannya. Meski demikian, ia tetap
memetik sisi positif dari pekan di Barcelona.
“Kalah
tidak pernah mudah, apalagi di final di sini. Tapi saya harus memberi
penghargaan kepada Holger, dia memainkan pertandingan luar biasa, sangat
terorganisasi. Dia tahu apa yang harus dilakukan setiap saat,” kata Alcaraz
tentang Rune, yang kini berbagi rekor head-to-head 2-2 dengannya.
“Saya
tidak terkejut dengan levelnya, tapi saya kagum dengan disiplinnya. Dia sangat
profesional, tidak mengalami pasang surut. Dari awal hingga akhir, dia tahu apa
yang harus dilakukan dan menjalankannya dengan sangat baik,” lanjutnya.
Meski
gagal juara, Alcaraz masih memimpin daftar kemenangan terbanyak di tur ATP
tahun 2025 menurut Indeks Menang/Kalah ATP. Ia merasa bangga bisa mencapai dua
final dalam dua pekan berturut-turut, termasuk setelah meraih gelar di Monte
Carlo.
“Saya
beberapa kali mengabaikan pukulan penting dan itu cukup merugikan di akhir
pertandingan,” aku Alcaraz. “Namun secara keseluruhan, saya bermain di final
Barcelona, dan saya meninggalkan tempat ini dengan bangga karena sudah
memberikan segalanya.”
Meski
tidak dalam kondisi terbaik di hari terakhir turnamen, Alcaraz berharap bisa
kembali pulih tepat waktu untuk tampil di turnamen Masters 1000 Madrid yang
dimulai Rabu nanti.
“Kami
akan libur dua hari, yang memang saya butuhkan jika tidak cedera,” ujar petenis
berusia 21 tahun itu. “Saya akan berdiskusi dengan tim, menjalani beberapa tes,
tapi saya yakin ini tidak akan terlalu memengaruhi saya di Madrid.”
Menjelang
ulang tahunnya yang ke-22, banyak pihak menantikan penampilan terbaik Alcaraz,
termasuk idolanya, Rafael Nadal. Sang legenda bahkan mengirimkan pesan pribadi
usai final di Barcelona.
“Ia menulis pesan kepada saya,” ungkap Alcaraz. “Untuk memberi semangat, dan berharap saya tidak mengalami cedera serius serta bisa kembali berlatih dan memberikan yang terbaik dalam beberapa hari ke depan.”
Sumber : antaranews.com